Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Pengantar

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta adalah salah satu perguruan tinggi di bidang seni yang ada di Indonesia. Perguruan tinggi ini termasuk satu di antara 3 jenis perguruan tinggi sejenis yang statusnya negeri di negara kita. ISI Surakarta berdiri sudah sejak lama meskipun statusnya menjadi institut baru didapatkan sekitar 9 tahun yang lalu, pada tahun 2006 di bulan September.

Sejarah

Lembaga perguruan tinggi negeri di Surakarta ini berawal dari sebuah lembaga konservatori yang ada di Surakarta. Hingga kemudian menjadi sebuah Akademi Seni Karawitan Indonesia atau disingkat ASKI, serta Akademi Seni Tari Indonesia atau ASTI. Pendiri akademi ini adalah Gendhon Hoemardhani. Kemudian ditambah dengan adanya program studi bernama Seni Rupa sesudah tahun 1983, akhirnya lembaga tersebut bernama Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta.

Program Studi

Adapun program studi di ISI Surakarta di antaranya S1 Seni Pedalangan, S1 Seni Tari, S1 Kriya Seni, S1 Etnomusikologi, S1 Seni Karawitan, S1 Televisi dan Film, S2 Penciptaan Seni, S2 Pengkajian Seni, S2 Desain Interior, dan S2 Kriya Seni. ISI Surakarta sebagai penggagas Pentas Tari selama 24 jam di tahun 2007 dalam rangka memeriahkan Hari Tari Internasional. Pada pagelaran ini dipertunjukkan pula beragam jenis tari yang berasal di seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, turut pula sejumlah perwakilan mancanegara yang ikut memeriahkan pagelaran tersebut.